Sabtu, 24 November 2012

RUMAH

 
hanya rumah yang berhak dipulangi

selainnya kita hanya pergi dan kembali.



Rumah adalah tempat yang menahan kaki seseorang untuk pergi jalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Tempat tinggalku di Jakarta sekarang bukan, karena tiap waktu luang aku selalu sibuk mencari tempat untuk menghilangkan bosan. Saat aku sangat ingin kembali hanya jika lelah menyerang, dan pada akhirnya kamarku hanya kuakrabi di waktu malam.

Rumah adalah yang menghilangkan keinginan seseorang untuk makan di restoran. Walaupun hanya ada nasi dan sepotong tempe goreng, makan di "rumah" adalah hal yang membahagiakan. 

Rumah adalah yang membuat jiwa yang berlindung di dalamnya merasa nyaman. Bukan yang repot-repot dihias dengan bermacam ornamen dan pelengkap bangunan. Bahkan mungkin, meski tanpa sofa, batthub, lampu taman, balkon berpemandangan sepenjuru kota, ruang makan, maupun kasur, rumah adalah bagian dunia yang paling nyaman, menenangkan. Harusnya, setiap orang punya tempat seperti itu dalam 24 jam hidupnya sebagai tempat menghilangkan penat setelah bertebaran di bumi seharian.

Aku merindukan rumah. Belum lagi kutemukan senyaman kampung halamanku yang jauh. Aku ingin pulang setiap hari. Bukan menunggu libur cuti bersama atau long weekend untuk merasakan damai. Hampir mustahil memboyong "rumah"ku ke sini. Jika memang demikian, aku ingin membangun atau menemukan rumahku sendiri di kota ini. Rumah. bukan hanya bangunan yang kutinggali.